PENDAHULUAN
Dalam praktek penggunaan sistem basis data, dibutuhkan beberapa data
yang valid yang kemudian akan membentuk entitas-entitas baru yang bernilai
valid. Beberapa relasi yang dapat digunakan dalam sistem basis data untuk
mencocokkan dan memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan adalah informsi yang
valid.
Hubungan entitas berguna untuk memudahkan untuk dilakukannya analisis
dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat, memberikan gambaran umum akan sistem yang
akan di buat sehingga memudahkan developer, menghasilkan dokumentasi yang baik
untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-R Diagram itu sendiri, dan kamus
data bagi bagi para pengembang database.
LANDASAN TEORI
Pengertian Entitas
Entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata yang keberadaannya tidak
tergantung pada yang lain atau dapat dibedakan dengan benda lain. Entias dapat
berupa sesuatu yang nyata ataupun
abstrak (berupa suatu konsep), contoh :
Orang : PEGAWAI, MAHASISWA,
PASIEN
Tempat : TOKO, GUDANG,
PROFINSI
Objek : MESIN, GUDANG,
MOBIL
Kejadian : PENJUALAN,
REGISTRASI
Konsep : REKENING, KURSUS
Sebuah entitas dinyatakan dengan kata benda dan ditulis dengan huruf
kapital.
Entity Set/Kumpulan Entity adalah kumpulan dari entitas sejenis/dalam
tipe sama.
Entity set dapat berupa:
Obyek fisik : Entitas yang bersifat fisik.
Contoh: rumah, kendaraan,
pegawai
Obyek abstrak : Entitas yang tidak bersifat konsep.
Contoh: konsep politik, pekerjaan, rencana, dll.
Pengertian Record/Tuple
Record/ tuple merupakan kumpulan dari elemen-elemen data yang terkait
dalam sebuah basis data. Secara ringkas, database dapat dikatakan sebagai
sebuah tabel yang memiliki baris alias record dan kolom atau field. Setiap
baris menyatakan elemen-elemen data yang saling berkaitan.
Sebagai contoh dalam suatu tabel memiliki kolom nama, alamat, tanggal
lahir, pekerjaan. Maka satu record adalah data satu orang yang terdiri atas
nama, alamat, tanggal lahir dan pekerjaan.
Sebuah database terdiri dari record sejumlah dari n-tuples yang
dibentuk dari field. Fields merupakan entri dari n-tuples. Sebagai contoh
database mahasiswa terdiri dari field nama, NIM, konsentrasi terdiri dari 3
tuples (nama, NIM, konsentrasi). Contoh dari database tersebut adalah:
(Raditeo, L2F607042, Komputer dan Informatika)
(Satria, L2F607049, Komputer dan Informatika)
(Shabrina, L2F607050, Komputer dan Informatika)
Relasi yang sering digunakan untuk merepresentasikan database disebut
pula tabel seperti tabel di bawah ini:
Tabel 1. Contoh database dalam bentuk tabel
Nama
|
NIM
|
Konsentrasi
|
Raditeo
|
L2F607042
|
Komputer dan Informatika
|
Satria
|
L2F607049
|
Komputer dan Informatika
|
Shabrina
|
L2F607050
|
Komputer dan Informatika
|
Pada suatu database, sebuah domain disebut Primary key bila tidak ada 2
n tuple pada relasi yang bernilai sama. Property saat domain tersebut menjadi
primary key bersifat bergantung waktu (time dependent) karena Record terkadang
sering ditambahkan ataupun dihapus dari database.
Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen
yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.
Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang. tuple adalah
sub-judul dari sebuah table.
pada table diatas yang disebut tuple adalah :
Kode_Matkul - Waktu - Semester
Nama_Matkul - Tempat
SKS - Nama_Dosen
Pengertian Field/Atribut
Atribut adalah
deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas, yang membedakan entitas
tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan
identitas obyek, atau dengan kata lain, kumpulan atribut dari setiap entitas
dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu. Attribute disebut juga Data Field.
Atribut mempunyai aturan Panjang Data
dan Tipe Data. Setiap atribut dinyatakan dengan kata benda. Supaya konsisten,
penulisan atribut menggunakan huruf kapital untuk setiap awal kata dan huruf
kecil untuk yang lain. Jika atribut menggunakan lebih dari satu kata, antarkata
dipisahkan oleh karakter garis bawah (_). Contoh : entitas MOBIL mengandung
atribut Nomor_Polisi, Tipe, Warna, Nomor_Mesin, dan Nomor_Rangka.
Contoh :
Seorang siswa memiliki beberapa atribut :
• Nomor induk siswa
• alamat siswa
• nama orang tua
• tanggal lahir
barang memiliki atribut :
• nomor barang
• harga barang
Atribut Pengenal (Kunci Primer / Primary Key)
Atribut pengenal adalah atribut (gabungan beberapa atribut) yang secara
unik dapat digunakan untuk membedakan
antara satu instans entitas dengan instans entitas yang lain. Pada model
E-R(Entity Relationship), atribut pengenal ditandai dengan garis bawah pada
nama atributnya. Cara menentukan atribut pengenal :
1. Pilih atribut pengenal yang
nilainya tidak berubah sepanjang waktu, berlaku sekarang dan masa yang akan
datang.
2. Pilih atribut pengenal yang
nilainya untuk setiap instans entitas selalu valid dan tidak bernilai Null
(tidak bernilai).
3. Hindari atribut pengenal
yang strukturnya mengandung klasifikasi, lokasi, dll.
4. Pertimbangkan untuk
menggunakan atribut pewakil.
Bila terdapat lebih dari satu atribut atau gabungan atribut yang dapat
digunakan utnuk membedakan satu instans entitas dengan instans entitas yang
lain, semua atribut tersebut dinamakan sebagai kunci kandidat (candidate key).
Kunci kandidat yang tidak dijadikan sebagai kunci primer dinamakan kunci
pengganti (alternate key).
Jenis Atribut
Atribut yang digunakn dalam model E-R dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1. Atribut sederhana versus
atribut komposit
Atribut sederhana adalah atribut yang tidak dapat dipecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil yang masih memiliki makna. Contoh : atribut
Jenis_Kelamin.
Atribut komposit adalah suatu atribut yang dapat dipecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dan tetap bermakna. Contoh : atribut Nama sering
kali dipecah menjadi atribut Nama_Depan, Nama_Tengah, dan Nama_Belakang.
2. Atribut bernilai tunggal
versus atribut bernilai banyak
Atribut bernilai tunggal (single-valued attribute) adalah atribut yang
nilai atributnya hanya satu untuk setiap instans entitas. Contoh : atribut Nama
hanya berisi satu nama, karena setiap orang hanya memiliki satu nama.
Atribut bernilai banyak (multi-valued attribute) adalah atribut yang
nilai atributnya bisa lebih dari satu untuk setiap instans entitas. Dalam model
E-R, atribut bernilai banyak dinyatakan dengan bentuk lonjong dengan dua garis.
Contoh : atribut Hobby berisi lebih dari satu nilai karena seseorang biasanya
memiliki berbagai hobby.
3. Atribut tersimpan versus
atribut turunan
Atribut Tersimpan adalah atribut yang nilainya tidak bisa didapatkan
dari atribut-atribut lain dan benar-benar tersimpan pada basis data.
Atribut Turunan adalah nilai atribut dalam suatu tipe entitas bisa saja
dihitung atau diturunkan dari nilai suatu atribut atau sejumlah atribut yang
tersimpan dalam basis data atau dari nilai lain (misalnya jam sistem atau
tanggal sistem). Dalam model E-R atribut turunan dinyatakan dalam bentuk
lonjong dengan garis putus-putus. Contoh : atribut Usia bisa dihitung
berdasarkan atribut Tanggal_Lahir.
4. Atribut harus bernilai
versus atribut opsional
Atribut harus bernilai (required attribute) adalahatribut yang nilainya
harus diisi untuk setiap instans
entitas.
Atribut opsional (optional attribute) adalah atribut yang pada instans
entitas tertentu boleh saja tidak diisi.
Elemen dalam Struktur Entitas
Entitas adalah
suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang
penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang
akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A adalah seorang
pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika B adalah seorang
pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan entitas
sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam
contoh di atas.
Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri,
keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat
selalu memiliki karakteristik yang unik disebutidentifier (sebuah atribut
tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk
membedakannya dari entitas kuat yang lain).
Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai
entitas kuat (strong entity) yaitu entitas yang mandiri, yang
keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya.
Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik
(dinamakan identifier atau sering disebut sebagai atribut
pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut
yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang
lain.
Entitas Lemah
Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah
diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang
lain ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk
mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi yang
menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying relationship Contoh
entitas pegawai.
Entitas assosiatif
Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi,
bisa terjadi jika :
- Relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak ke banyak
- Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki
makna mandiri bagi pengguna
Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan
entitas lainnya.
Menurut Jogiyanto H.M(1999: ), Relasi dalam database dapat berupa
:
1. Relasi satu ke satu (one to one Relationship)
Relasi ini digambarkan dengan sebuah anak panah dan sebuah anak panah.
2. Relasi satu ke banyak (one to many Relationship)
Relasi ini
digambarkan dengan sebuah anak panah dan dua buah anak panah.
3. Relasi banyak ke satu (many to one Relationship)
Relasi ini
digambarkan dengan dua buah anak panah dan sebuah anak panah.
4. Relasi banyak ke banyak (many to many Relationship)
Relasi ini digambarkan dengan dua buah anak panah dan dua buah anak
panah.
Semua relasi dapat bekerja dengan menghubungkan data dalam field-field
kunci yang mempunyai nama yang sama pada kedua file. Data yang ada dalam field-field
kunci harus sesuai dan tidak boleh mengandung nilai null supaya integritas
database dapat terjaga.
Derajat Hubungan (Relationship Degree)
Menyatakan jumlah tipe entitas yang dilibatkan oleh sebuah hubungan.
Tipe entitas yang dilibatkan dalam suatu hubungan disebut Partisipan. Tiga
jenis derajat hubungan yang umum, yaitu :
1. Hubungan unary
Hubungan yang melibatkan hanya satu tipe entitas. Hubungan yang
melibatkan entitas yang sama biasa disebut hubungan rekursif. Perlu menambahkan
nama peran dalam hubungan yang bersifat rekursif sehingga dapat memperjelas
informasi dalam hubungan.
2. Hubungan binary
Hubungan yang melibatkan dua buah tipe entitas.
3. Hubungan tertiary
Hubungan yang melibatkan tiga buah tipe entitas.
JENIS RELASI ANTAR ENTITAS
Terdapat tiga jenis dasar hubungan antar entitas, tergantung dari
kardinalitas maksimum yang berhubungan dengan setiap entitas.
Hubungan satu-ke-satu (1:1)
Setiap Entity pada kelompok A berelasi (paling banyak) dengan satu
entity kelompok B. Dapat digambarkan seperti:
Hubungan satu-ke-banyak (1:N)
Setiap Entity pada kelompok A dapat berelasi dengan lebih dari satu
entity kelompok B, sebaliknya setiap entity pada kelompak B berelasi dengan
(paling banyak) satu entity kelompok A.
Hubungan banyak-ke-banyak (M:N)
Setiap Entity pada kelompak A dapat berelasi dengan lebih dari satu
entity kelompok B, demikian juga sebaliknya.
Kekangan Kardinalitas (Cardinality Constraint)
Menyatakan jumlah instans entitas suatu tipe entitas yang dikaitkan
dengan instans entitas pada tipe entitas lain.
Untuk menentukan jangkauan
kardinalitas dalam hubungan dengan lebih tepat, terdapat dua jebis kekangan
yang diterapkan dalam hubungan, yaitu ;
1. Kardinalitas Minimum
Jumlah tersedikit suatu instans dari suatu tipe entitas yang dapat
dikaitkan dengan setiap instans pada tipe entitas lain, jumlah minimumnya dapat
berupa 0 atau 1.
2. Kardinalitas Maksimum
Jumlah terbanyak dari instans suatu tipe entitas yang dapat dikaitkan
dengan setiap instans dari tipe entitas lain, nilainya dapat berupa 1 atau
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Murdick,et al. 1984. Information System for Modern Management.
Prentice Hall Int
Silberschatz,et al. 2003. Operating system Concept. John Willey
& Sons,Inc.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Tehnologi Informasi. Jakarta: Salemba
Infotek