Rabu, 20 Februari 2013

KONSEP DATABASE RELATIONAL


PENDAHULUAN

Dalam praktek penggunaan sistem basis data, dibutuhkan beberapa data yang valid yang kemudian akan membentuk entitas-entitas baru yang bernilai valid. Beberapa relasi yang dapat digunakan dalam sistem basis data untuk mencocokkan dan memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan adalah informsi yang valid.

Hubungan entitas berguna untuk memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat,  memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkan developer, menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-R Diagram itu sendiri, dan kamus data bagi bagi para pengembang database.

LANDASAN TEORI

Pengertian Entitas
Entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata yang keberadaannya tidak tergantung pada yang lain atau dapat dibedakan dengan benda lain. Entias dapat berupa  sesuatu yang nyata ataupun abstrak (berupa suatu konsep), contoh :
Orang       : PEGAWAI, MAHASISWA, PASIEN
Tempat     : TOKO, GUDANG, PROFINSI
Objek        : MESIN, GUDANG, MOBIL
Kejadian   : PENJUALAN, REGISTRASI
Konsep     : REKENING, KURSUS
Sebuah entitas dinyatakan dengan kata benda dan ditulis dengan huruf kapital.
Entity Set/Kumpulan Entity adalah kumpulan dari entitas sejenis/dalam tipe sama.
Entity set dapat berupa:
Obyek fisik : Entitas yang bersifat fisik.
Contoh:  rumah, kendaraan, pegawai
Obyek abstrak : Entitas yang tidak bersifat konsep.
Contoh: konsep politik, pekerjaan, rencana, dll.


Pengertian Record/Tuple
Record/ tuple merupakan kumpulan dari elemen-elemen data yang terkait dalam sebuah basis data. Secara ringkas, database dapat dikatakan sebagai sebuah tabel yang memiliki baris alias record dan kolom atau field. Setiap baris menyatakan elemen-elemen data yang saling berkaitan.

Sebagai contoh dalam suatu tabel memiliki kolom nama, alamat, tanggal lahir, pekerjaan. Maka satu record adalah data satu orang yang terdiri atas nama, alamat, tanggal lahir dan pekerjaan.

Sebuah database terdiri dari record sejumlah dari n-tuples yang dibentuk dari field. Fields merupakan entri dari n-tuples. Sebagai contoh database mahasiswa terdiri dari field nama, NIM, konsentrasi terdiri dari 3 tuples (nama, NIM, konsentrasi). Contoh dari database tersebut adalah:
(Raditeo, L2F607042, Komputer dan Informatika)
(Satria, L2F607049, Komputer dan Informatika)
(Shabrina, L2F607050, Komputer dan Informatika)
Relasi yang sering digunakan untuk merepresentasikan database disebut pula tabel seperti tabel di bawah ini:

Tabel 1. Contoh database dalam bentuk tabel
Nama
NIM
Konsentrasi
Raditeo
L2F607042
Komputer dan Informatika
Satria
L2F607049
Komputer dan Informatika
Shabrina
L2F607050
Komputer dan Informatika

Pada suatu database, sebuah domain disebut Primary key bila tidak ada 2 n tuple pada relasi yang bernilai sama. Property saat domain tersebut menjadi primary key bersifat bergantung waktu (time dependent) karena Record terkadang sering ditambahkan ataupun dihapus dari database.

Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang. tuple adalah sub-judul dari sebuah table.
pada table diatas yang disebut tuple adalah :

Kode_Matkul                                    -  Waktu                                               -  Semester
Nama_Matkul                                   -  Tempat
SKS                                                                         -  Nama_Dosen

Pengertian Field/Atribut
                Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas, yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek, atau dengan kata lain, kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu. Attribute disebut juga Data Field. Atribut mempunyai  aturan Panjang Data dan Tipe Data. Setiap atribut dinyatakan dengan kata benda. Supaya konsisten, penulisan atribut menggunakan huruf kapital untuk setiap awal kata dan huruf kecil untuk yang lain. Jika atribut menggunakan lebih dari satu kata, antarkata dipisahkan oleh karakter garis bawah (_). Contoh : entitas MOBIL mengandung atribut Nomor_Polisi, Tipe, Warna, Nomor_Mesin, dan Nomor_Rangka.
Contoh :
Seorang siswa memiliki beberapa atribut :
•             Nomor induk siswa
•             alamat siswa
•             nama orang tua
•             tanggal lahir

barang memiliki atribut :
•             nomor barang
•             harga barang

Atribut Pengenal (Kunci Primer / Primary Key)
Atribut pengenal adalah atribut (gabungan beberapa atribut) yang secara unik dapat digunakan untuk membedakan  antara satu instans entitas dengan instans entitas yang lain. Pada model E-R(Entity Relationship), atribut pengenal ditandai dengan garis bawah pada nama atributnya. Cara menentukan atribut pengenal :
1.  Pilih atribut pengenal yang nilainya tidak berubah sepanjang waktu, berlaku sekarang dan masa yang akan datang.
2.   Pilih atribut pengenal yang nilainya untuk setiap instans entitas selalu valid dan tidak bernilai Null (tidak bernilai).
3.   Hindari atribut pengenal yang strukturnya mengandung klasifikasi, lokasi, dll.
4.   Pertimbangkan untuk menggunakan atribut pewakil.
Bila terdapat lebih dari satu atribut atau gabungan atribut yang dapat digunakan utnuk membedakan satu instans entitas dengan instans entitas yang lain, semua atribut tersebut dinamakan sebagai kunci kandidat (candidate key). Kunci kandidat yang tidak dijadikan sebagai kunci primer dinamakan kunci pengganti (alternate key).

Jenis Atribut

Atribut yang digunakn dalam model E-R dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.    Atribut sederhana versus atribut komposit
Atribut sederhana adalah atribut yang tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang masih memiliki makna. Contoh : atribut Jenis_Kelamin.
Atribut komposit adalah suatu atribut yang dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan tetap bermakna. Contoh : atribut Nama sering kali dipecah menjadi atribut Nama_Depan, Nama_Tengah, dan Nama_Belakang.

2.    Atribut bernilai tunggal versus atribut bernilai banyak
Atribut bernilai tunggal (single-valued attribute) adalah atribut yang nilai atributnya hanya satu untuk setiap instans entitas. Contoh : atribut Nama hanya berisi satu nama, karena setiap orang hanya memiliki satu nama.
Atribut bernilai banyak (multi-valued attribute) adalah atribut yang nilai atributnya bisa lebih dari satu untuk setiap instans entitas. Dalam model E-R, atribut bernilai banyak dinyatakan dengan bentuk lonjong dengan dua garis. Contoh : atribut Hobby berisi lebih dari satu nilai karena seseorang biasanya memiliki berbagai hobby.

3.    Atribut tersimpan versus atribut turunan
Atribut Tersimpan adalah atribut yang nilainya tidak bisa didapatkan dari atribut-atribut lain dan benar-benar tersimpan pada basis data.
Atribut Turunan adalah nilai atribut dalam suatu tipe entitas bisa saja dihitung atau diturunkan dari nilai suatu atribut atau sejumlah atribut yang tersimpan dalam basis data atau dari nilai lain (misalnya jam sistem atau tanggal sistem). Dalam model E-R atribut turunan dinyatakan dalam bentuk lonjong dengan garis putus-putus. Contoh : atribut Usia bisa dihitung berdasarkan atribut Tanggal_Lahir.

4.    Atribut harus bernilai versus atribut opsional
Atribut harus bernilai (required attribute) adalahatribut yang nilainya harus diisi untuk setiap  instans entitas.
Atribut opsional (optional attribute) adalah atribut yang pada instans entitas tertentu boleh saja tidak diisi.

Elemen dalam Struktur Entitas

Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pegawai dll. Seandainya A adalah seorang pegawai maka A adalah isi dari pegawai, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh di atas.

Entitas Kuat
Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri, keberadaanya tidak bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebutidentifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).
Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat digolongkan sebagai entitas kuat (strong entity) yaitu entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau sering disebut sebagai atribut pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain.

Entitas Lemah
Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying relationship Contoh entitas pegawai.

Entitas assosiatif
Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi,
bisa terjadi jika :
- Relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak ke banyak
- Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki
makna mandiri bagi pengguna

Pengertian Relasi

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas lainnya.
Menurut Jogiyanto H.M(1999:  ), Relasi dalam database dapat berupa :
1.  Relasi satu ke satu (one to one Relationship)
Relasi ini digambarkan dengan sebuah anak panah dan sebuah anak panah.
2.  Relasi satu ke banyak (one to many Relationship)
                Relasi ini digambarkan dengan sebuah anak panah dan dua buah anak panah.
3.  Relasi banyak ke satu (many to one Relationship)
                Relasi ini digambarkan dengan dua buah anak panah dan sebuah anak panah.
4.  Relasi banyak ke banyak (many to many Relationship)
Relasi ini digambarkan dengan dua buah anak panah dan dua buah anak panah.

Semua relasi dapat bekerja dengan menghubungkan data dalam field-field kunci yang mempunyai nama yang sama pada kedua file. Data yang ada dalam field-field kunci harus sesuai dan tidak boleh mengandung nilai null supaya integritas database dapat terjaga.

Derajat Hubungan (Relationship Degree)

Menyatakan jumlah tipe entitas yang dilibatkan oleh sebuah hubungan. Tipe entitas yang dilibatkan dalam suatu hubungan disebut Partisipan. Tiga jenis derajat hubungan yang umum, yaitu :
1.    Hubungan unary
Hubungan yang melibatkan hanya satu tipe entitas. Hubungan yang melibatkan entitas yang sama biasa disebut hubungan rekursif. Perlu menambahkan nama peran dalam hubungan yang bersifat rekursif sehingga dapat memperjelas informasi dalam hubungan.
2.    Hubungan binary
Hubungan yang melibatkan dua buah tipe entitas.
3.    Hubungan tertiary
Hubungan yang melibatkan tiga buah tipe entitas.


JENIS RELASI ANTAR ENTITAS

Terdapat tiga jenis dasar hubungan antar entitas, tergantung dari kardinalitas maksimum yang berhubungan dengan setiap entitas.

Hubungan satu-ke-satu (1:1)
Setiap Entity pada kelompok A berelasi (paling banyak) dengan satu entity kelompok B. Dapat digambarkan seperti:

Hubungan satu-ke-banyak (1:N)
Setiap Entity pada kelompok A dapat berelasi dengan lebih dari satu entity kelompok B, sebaliknya setiap entity pada kelompak B berelasi dengan (paling banyak) satu entity kelompok A. 

Hubungan banyak-ke-banyak (M:N)
Setiap Entity pada kelompak A dapat berelasi dengan lebih dari satu entity kelompok B, demikian juga sebaliknya. 



Kekangan Kardinalitas (Cardinality Constraint)
Menyatakan jumlah instans entitas suatu tipe entitas yang dikaitkan dengan instans entitas pada tipe entitas lain.
Untuk menentukan  jangkauan kardinalitas dalam hubungan dengan lebih tepat, terdapat dua jebis kekangan yang diterapkan dalam hubungan, yaitu ;
1.    Kardinalitas Minimum           
Jumlah tersedikit suatu instans dari suatu tipe entitas yang dapat dikaitkan dengan setiap instans pada tipe entitas lain, jumlah minimumnya dapat berupa 0 atau 1.
2.    Kardinalitas Maksimum
Jumlah terbanyak dari instans suatu tipe entitas yang dapat dikaitkan dengan setiap instans dari tipe entitas lain, nilainya dapat berupa 1 atau banyak.

DAFTAR PUSTAKA
Murdick,et al. 1984. Information System for Modern Management. Prentice Hall Int
Silberschatz,et al. 2003. Operating system Concept. John Willey & Sons,Inc.
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Tehnologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek


Minggu, 03 Februari 2013

KONSEP SISTEM BASIS DATA

PENDAHULUAN
Perusahaan-perusahaan masa kini memerlukan tampungan data untuk menyimpan dan mengampankan data-data penting bagi perusahaannya. Jika dilakukan secara manual sudah pasti akan memakan waktu yg sangat banyak. Agar data dapat disimpan dan dapat diakses dengan lebihh cepat saat dibutuhkan, perusahaan tersebut membutuhkan sebuah sistem untuk menjalankan tugasnya dalam penyimpanan dan pengaksesan data.
Sistem basis data membantu perusahaan-perusahaan untuk lebih mudah menyimpan dan mengakses data yang dibutuhkan. Juga dapat menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
Sistem basis data itu sendiri memiliki banyak manfaat yang beragam untuk kemudahan penyimpanan data sebuah perusahaan. Antara lain, basis data dapat menyediakan data yang sebuah perusahaan butuhkan dengan cepat, pemakai sistem basis datapun tidak terbatas karena pengisian data dadpat dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu lokasi, bahkan sistem basis data dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan.

LANDASAN TEORI

PENGERTIAN SISTEM
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Contohnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut.

PENGERTIAN SISTEM BASIS DATA
Sistem Basis Data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.
Definisi dari Sistem Basis Data secara umum , yakni sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas tertentu) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu.
Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan program (DBMS / Database Management System) yang memungkinkan beberapa user (pemakai), dan / atau program lain  untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut untuk dapat digunakan secara maksimal.

PENGERTIAN ABSTRAKSI DATA
Abstraksi adalah deskripsi dari suatu masalah pada level generalisasi tertentu, sehingga memungkinkan kita untuk berkonsentrasi pada aspek kunci dari masalah tersebut tanpa memperhatikan hal-hal detail. Atau dapat disimpulkan bahwa abstraksi data merupakan level dalam  bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data.
Abstraksi dapat membantu kita untuk fokus pada hal-hal penting dari suatu masalah
Abstraksi melibatkan pengindentifikasian kelas-kelas (classes) dari suatu object, sehingga memungkinkan kita meng
elompokkannya. Dengan cara tersebut kita bekerja dengan sedikit parameter/variabel dari kelas-kelas yang ditinjau.
Contoh :
• Monitoring : berbagai macam sistem monitoring.
• Ban sepeda : sepeda balap, sepeda gunung.
• Mobil : sedan, jeep, wagon, truk, dll.

KOMPONEN UTAMA SISTEM BASIS DATA
Komponen – komponen utama dari sebuah sistem basis data adalah sebagai  berikut:
1. Perangkat keras (hardware) 
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut :
a.       Komputer (satu untuk yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).
b.      Memori sekunder yang on-line (harddisk).
c.       Memori sekunder yang off-line (tape) untuk keperluan backup data.
d.      Media / perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).

2. Sistem operasi (operating system
Sistem Operasi merupakan program yang mengaktifkan / memfungsikan sistem computer, mengendalikan seluruh sumber daya alam, dan melakukan operasi – operasi dasar dalam komputer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya.          Program pengelola basis data (DBMS) akan dapat berjalan jika sistem operasi yang digunakan sesuai dan telah aktif.
Contoh dari sistem operasi pada sistem komputer adalah MS-DOS dan MS Windows, untuk yang stand alone dan MS Windows (2000 Server, UNIX, LINUX,  Novel_Netware dan lain sebagainya), untuk yang jaringan.

3.Basis data (database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).

4.Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik.
Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.
Perangakat lunak yang termasuk DBMS adalah MS-Access, Foxpro, Dbase-IV, Foxbase, Clipper, dan lainnya untuk kelas sederhana, dan Oracle, Informix, Sybase, MS-SQL Server, dan lainnya untuk kelas kompleks / berat.

5. Pemakai (user)
Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:
a.       Programmer Aplikasi :  Adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
b.      User Mahir (casual user) : Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
c.       User Umum (End User) : Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.
d.      User Khusus (Specialalized User) : Adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI (artificial intellengence), Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS.

6.  Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS  (database management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada database. Tidak semua user dapat melakukan manipulasi data di dalam database, hal ini diatur sesuai dengan hak aksesnya dari masing – masing user tersebut. 

Bagian Penyusun Abstraksi Data
Terdapat 3 level abstraksi :
1. Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
2. Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)
Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what) saja yang sesungguhnya disimpan pada basis data, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Conceptual view dapat disetarakan dengan schema, dilakukan database administrator.
3. Level Penampakan/pandangan (View Level)
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data. Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.
Sebagai gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti berikut :
Pegawai = RECORD
Nama : STRING;
Alamat : STRING;
Bagian : STRING;
Gaji : LongInt;
End:
Pada contoh ini record pegawai berisi 4 buah field (nama, alamat, bagian, gaji). Setiap field memiliki nama, dan setiap nama memiliki tipe data.
Pada level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada lokasi berurutan (satuan byte). Pada lapis konseptual masing-masing record dijabarkan dengan definisi tipe data . pada lapis view, user tertentu hanya boleh mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang menangani penggajian berhak mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang yang bekerja di bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.

MANFAAT SISTEM BASIS DATA
1.      Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2.      Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama..
3.      Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.
4.      Pemusatan control data
Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
5.      Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6.      Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
7.      Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8.      Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9.      Pemakain secara langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.
10.  Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
11.  User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya. Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.

HUBUNGAN ANTARA SISTEM, SISTEM BASIS DATA, DAN ABSTRAKSI DATA
Data  perlu  disimpan dalam basis data  untuk  keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data pun perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas, mengingat basis data memiliki sejumlah objek seperti file/table, atribut, dan record, beserta dengan definisi strukturnya secara detail. Organisasi basis data yang baik sangat diperlukan untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Oleh karena itu, diperlukanlah sebuah sistem basis data.
Sistem basis data biasanya menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan diperlihara. Oleh karena itu, seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik, itulah pengertian abstraksi yang terdiri dari beberapa tingkatan atau level. Jadi, abstraksi data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Itulah mengapa data, basis data, sistem basis data (beserta komponennya), dan abstraksi data saling terhubung.

DAFTAR PUSTAKA